Tim Identifikasi Polres TTU mengolah TKP gantung diri.

Tim Identifikasi Polres TTU mengolah TKP gantung diri.

Bhabinkamtibmas desa oelneke menerima laporan bahwa Anjelina Feka, 72, warga Desa Oelneke, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ditemukan anaknya tewas menggantungkan dirinya pada seutas tali nilon yang diikat ditiang gubuknya, Senin (6/7) pagi.

Korban yang selama ini menderita penyakit asma dan gangguan jiwa itu ditemukan gantung diri di rumah bulat milik anaknya di Desa Oelneke, Kecamatan Musi, TTU.

Berdasarkan laporan ini, sekira pukul 09:00 Wita, tim identifikasi Polres TTU tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah itu, mereka langsung melakukan olah TKP. Usai olah TKP, para petugas medis melakukan pemeriksaan dan menyimpulan bahwa korban telan meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres TTU, AKP Sujud Alif Yulamlam ketika dikonfirmasi , Senin (7/7/) membenarkan informasi kematian tersebut.

Setelah menerima laporan tersebut, kata Sujud, pihaknya langsung memerintahkan tim identifikasi dari Satreskrim Polres TTU melakukan olah TKP guna mengungkap penyebab kematian korban. Selain itu, tim medis dari Puskesmas Oeolo telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap korban dan menyimpulkan bahwa korban telah meninggal dunia tanpa adanya tanda kekerasan lain.

“Setelah kita terima laporan, tim identifikasi dari Satreskrim Polres TTU langsung ke TKP untuk melakukan olah TKP dan petugas medis telah melakukan pemeriksaan dan menyimpulan bahwa korban telah meninggal dunia

Informasi yang dihimpun oleh tim Humas Polres TTU menyebutkan, pada Minggu (5/7) sekira pukul 19:30 Wita, korban tidur bersama anaknya yang bernama Paulina Feka, 51. Namun saat itu, korban tidur di rumah lopo yang berada di belakang rumah anaknya.

Keesokan harinya, Senin (6/7), sekira pukul 06:00 Wita, Paulina Feka bangun dari tidurnya lalu pergi ke lopo dan berencana membangunkan ibunya. Sesampai di lopo, Paulina tidak melihat sosok sang ibu. Karena tidak melihat, Paulina memanggil untuk mencaritahu keberadaan ibunya. Namun ibunya tak kunjung menjawab.

Karena tak ada respon, Paulina kemudian berjalan mencari korban ke rumah lopo yang berada di sebelah rumahnya. Rumah lopo tersebut merupakan tempat tinggal korban sebelum mengalami sakit asma dan gangguan jiwa yang dibangun terpisah dari rumah anaknya.

Saat tiba di rumah lopo tersebut, Paulina langsung membuka pintu. Betapa terkejutnya ketika ia melihat ibunya dalam keadaan tergantung dengan posisi berlutut membelakangi pintu masuk.

Melihat kejadian tersebut, Paulina kembali ke rumahnya. Ia langsung memberitahukan peristiwa tersebut kepada suaminya Baltasar Feka dan anaknya, Yohanes Feka.

Mendengar pemberitahuan istri, Baltasar Feka yang juga merupakan Ketua RT setempat langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepala Desa Oelneke, Yuliana Fobia untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Bhabinkamtibmas desa setempat dan selanjutnya meneruskan informasi itu ke Polsek Miomafo Barat