3 Pemuda TTU Terjatuh Dalam Sumur, Kapolsek Miotim “Evakuasi Tunggu Tim SAR dari Kupang”
Tribratanewsttu.com - Tiga pemuda di Desa Oenenu Selatan, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terjatuh dalam sumur saat hendak menguras air di sumur milik Gregorius Amleni. Tiga pemuda ini sebelumnya dijanjikan imbalan jasa menguras sumur dengan uang senilai Rp 50.000.
Tiga remaja itu, yakni Eduwardus Abi, 20, Deodatan Sasi, 23, dan Emanuel Toni, 23. Ketiga pemuda ini merupakan warga Takin, RT 002/RW 001, Desa Oenenu Selatan, Kecamatan Bikomi Tengah.
Kapolsek Miomaffo Timur (Miotim) Iptu Gustaf Steven Ndun,S.IP menuturkan Saat dalam proses pengurusan, korban atas nama Deodatan Sasi mengatakan gas mesin penyedot air kurang sehingga air yang keluar kurang banyak dan perlu ditambahkan gasnya. Korban atas nama Eduardus Abi lalu membuka bajunya dan masuk ke dalam sumur dengan cara berpegang pada tali dan menapak pada dinding sumur.
Saat Korban Eduardus mencapai genzet serta menaikkan gas, tiba-tiba ia terjatuh ke dalam air. Korban Deodatan yang melihat kejadian tersebut berusaha masuk ke dalam sumur degan cara berpegang pada tali untuk menyelamatkan korban Eduardus dengan cara menarik korban, akan tetapi tiba-tiba kedua korban terjatuh ke dalam air.
Melihat kedua rekannya butuh pertolongan, korban Emanuel Toni yang berusaha menyelamatkan kedua rekannya dengan cara masuk ke dalam sumur dimana kedua korban sudah tenggelam.
Upaya penyelamatan yang dilakukan korban Emanuel kepada kedua korban pun tak berhasil. Korban Emanuel pun ikut terjatuh ke dalam sumur dan langsung berteriak meminta pertolongan.
Selain Kapolsek Miotim mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) TTU terkait peristiwa tersebut. Sesuai informasi, Tim SAR dari Kupang akan melakukan evakuasi terhadap para korban.
Menurut Kapolsek Miotim dugaan sementara para korban diduga mati lemas akibat kekurangan oksigen dan gas beracun yang ada di dalam sumur. Meskipun demikian, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut untuk memastikan apakah peristiwa tersebut murni kecelakaan ataukah ada tindak pidana di dalamnya.
Selain itu, lanjut Iptu Gustaf, pihaknya juga akan melakukan patroli secara berkala di Desa Takin sebagai langkah antisipasi apabila keluarga korban melakukan protes dan tindakan anarkis terhadap keluarga pemilik sumur.
“Tim dari Polsek Miomaffo Timur dan Polres TTU telah mendatangi TKP namun tidak bisa melakukan evakuasi karena kondisi yang tidak memungkinkan. Sehingga kita sudah koordinasi dengan BPBD untuk datangkan Tim SAR,” jelasnya.