Pimpin Jumat Curhat, Kapolres TTU : Tanpa Bantuan Masyarakat Polisi Tidak Bisa Bekerja Sendiri
Tribtatanewsttu.com - Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., memimpin langsung kegiatan Jumat Curhat di Desa Makun, Kecamatan Biboki Feotleu, Kabupaten TTU, Jumat (4/8/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan mulai sekira pukul 11.30 wita tersebut dihadiri Wakapolres TTU, Kabag Ops Polres TTU, Kabag SDM Polres TTU, Kasat Lantas Polres TTU, Kasat Samapta Polres TTU dan Kasat Reskrim Polres TTU serta Kapolsek Biboki Utara.
Hadir dalam kegiatan bertajuk Ngopi Curhat Bareng Polisi Mendengar (Ngechat), yakni Camat, Kades, Todat, Pelajar, tokoh masyarakat, masyarakat sekitar, guru dan dokter.
Rombongan Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H disambut meriah dan antusias oleh masyarakat setempat. Bagaimana tidak, saat tiba di Kantor Desa Makun, Kapolres TTU dikalungi selendang adat Biboki, dilanjutkan penampilan tarian likurai dan tutur adat Natoni oleh tokoh adat. Tampak dua barisan menuju ke kantor dipadati anak-anak sekolah.
Mengawali sambutan, Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson S.H., S.Ik., M.H menyampaikan bahwa saat ini situasi Kamtibmas di Kabupaten TTU dalam keadaan aman dan kondusif.
"Khususnya pemilihan kepala desa dapat berjalan aman dan lancar. Semua itu, berkat kerjasama antara pihak kepolisian dan masyarakat. Tanpa bantuan masyarakat pak Polisi tidak bisa bekerja sendiri," ujar Kapolres TTU.
Mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda NTT ini menjelaskan, bahwa jumlah anggota Polri yang bertugas di Mapolres TTU belum begitu banyak. "Anggota Kami sedikit. Untuk seluruh kabupaten (TTU) hanya 423 orang. Sementara penduduk kita sudah 270 ribu orang. Kita harus bisa sama-sama menjaga Kamtibmas," pungkasnya.
Kapolres TTU berpesan kepada wara yang hadir serta menegaskan kepada para kepala desa agar jika ada yang menawarkan pekerjaan untuk bekerja di luar negeri namun tidak ada kejelasan maka bila perlu diamankan.
"Jangan sampai warga kita menjadi korban karena sudah ada 25 orang yang meninggal dunia sejak tahun 2012, 2018 sampai tahun 2022. Ada empat (orang) yang meninggal di tahun 2023," jelasnya.
Di era 4.0, lanjut Kapolres TTU, bahwa semua hal bisa diakses melalui H. Karena itu jangan termakan bujuk rayu para calo dengan penawaran oleh oknum tidak dikenal, baik melalui media sosial maupun bertemu langsung.
Lulusan Akpol 2004 ini juga meminta agar adanya kewaspadaan dari masyarakat yang hadir terkait tindak pidana perdagangan orang yang saat ini merajalela sampai ke desa-desa. "Karena kalau sudah terjadi (TPPO) maka hanya penyesalan," tegasnya.
Selanjutnya, Kapolres TTU, AKBP Moh. Mukhson juga menegaskan terkait maraknya tindak pidana pencurian yang saat ini cukup marak. Untuk itu, masyarakat perlu waspada dan berhati-hati.
Dikatakan Kapolres TTU, bahwa di tahun 2024 mendatang, akan dilaksanakan proses Pemilu serentak dari tingkat presiden dan wakil presiden, legislatif hingga bupati dan wakil bupati. Untuk itu, masyarakat perlu berperan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
"Jangan hanya karena beda pilihan kita tidak rukun sama tetangga, suami istri dan keluarga. Karena itu, harus hidup rukun agar hidup bisa sejahtera. Pak Polisi itu disamping profesi namun juga pengabdian dengan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat, itu adalah bagian dari pada ibadat," ujarnya.
"Kami juga dalam penegakan hukum, kami asas ultimum remedium yaitu jalan terakhir. Kalau sudah tidak ada jalan lain misalkan sudah tidak ada musyawarah dan lain-lain maka harus kita tegakan aturan tapi kita utamakan yang namanya musyawarah-mufakat, Restorative Justice supaya mencapai asas keadilan," tambahnya.
Dalam sesia tanya jawab, salah satu warga masyarakat mengusulkan agar mendata warga yang tidak punya SIM dan diberi kemudahan serta permohonan pembangunan Polsek atau Pospol sangat penting. Kapolres TTU bersama para PJU yang hadir menanggapi segala masukan usul dan saran dan ditindaklanjuti. Kegiatan berjalan ama dan lancar.
Polres TTU Berikan Pelayanan Terbaik Kepada Masyarakat.