Romo Janu, Pr. Ulas Tiga Prinsip Kerja Kapolres TTU

Romo Janu, Pr. Ulas Tiga Prinsip Kerja Kapolres TTU
Foto bersama Romo Janu, Pr., Kapolres TTU AKBP Eliana Papote, S.I.K.,M.M. dan personel Polres TTU setelah kegiatan pembinaan Rohani di Aula Polres TTU (Kamis, 13/2/2025) Dok. Humas

Integritas dan dedikasi menjadi nilai utama yang harus dipegang teguh dalam setiap pelaksanaan tugas. Kapolres Timor Tengah Utara (TTU), AKBP Eliana Papote, mengusung tiga prinsip utama dalam kepemimpinannya, yaitu Bekerja Baik, Bekerja Dengan Hati, dan Bekerja Bijak. Tiga prinsip ini menjadi pedoman bagi seluruh anggota Polres TTU dalam menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

Ketiga prinsip ini ditekankan dalam pembinaan rohani yang dipimpin oleh Romo Janu, Pr., di Polres TTU pada Kamis, 13 Februari 2025. 
Dalam khotbahnya, Romo Janu menjelaskan makna dari masing-masing prinsip tersebut dan bagaimana prinsip ini dapat diterapkan dalam tugas kepolisian sehari-hari.

1. Bekerja Baik: Mengutamakan Proses yang Benar
Romo Janu menjelaskan bahwa pekerjaan yang baik selalu menghasilkan sesuatu yang benar. Namun, tidak semua pekerjaan yang benar dilakukan dengan cara yang baik. Pesan ini menjadi pengingat bagi anggota kepolisian agar tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga memperhatikan proses yang dijalankan dalam mencapai hasil tersebut.

Dalam menjalankan tugasnya, anggota kepolisian sering kali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tekanan masyarakat, situasi darurat, hingga dilema etika. Oleh karena itu, penting bagi Polri untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil bukan hanya benar secara hukum, tetapi juga dilakukan dengan cara yang baik dan bermartabat.

Seorang polisi yang bekerja dengan baik akan memegang teguh prinsip keadilan tanpa memihak atau terpengaruh oleh kepentingan tertentu. Polisi juga harus tetap menjaga profesionalismenya dalam mengambil keputusan, sehingga masyarakat semakin percaya dan merasa nyaman mendapatkan pelayanan kepolisian. 

2. Bekerja Dengan Hati: Ketulusan dalam Melayani
Prinsip kedua yang dibahas oleh Romo Janu adalah Bekerja Dengan Hati. Ia menekankan bahwa pekerjaan yang dilakukan dengan ketulusan tidak akan diwarnai oleh rasa takut atau kekhawatiran. Sebaliknya, jika seseorang bekerja tanpa ketulusan, maka yang  muncul adalah hambatan dan masalah.

Dalam konteks kepolisian, bekerja dengan hati berarti melayani masyarakat dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, karena sering kali polisi bekerja dalam situasi yang sulit dan menghadapi masyarakat dengan berbagai karakter. Namun, dengan ketulusan, Polri diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal guna membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat.

Pesan ini mengajarkan bahwa tugas kepolisian bukan hanya sebatas menjalankan aturan hukum, tetapi juga bagaimana mereka bisa hadir dengan empati dan memahami kondisi masyarakat. Bekerja dengan hati, menghadirkan hubungan yang lebih harmonis atara Polri dan masyarakat.

3. Bekerja Bijak: Menjadi Pelindung yang Adil
Prinsip ketiga yang disampaikan adalah Bekerja Bijak. Romo Janu menekankan bahwa kebijaksanaan dalam bekerja bukan berarti melindungi tindakan yang salah, melainkan membantu masyarakat untuk memahami dan menerima konsekuensi dari kesalahan yang telah mereka lakukan.

Sebagai aparat penegak hukum, kebijaksanaan dalam bertindak sangat dibutuhkan agar hukum tidak hanya diterapkan dengan ketegasan, tetapi juga dengan pengertian.

Dalam tugasnya, seorang polisi sering kali dihadapkan pada situasi di mana mereka harus memutuskan apakah seseorang harus langsung ditindak secara hukum atau diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka. Dalam situasi seperti ini, kebijaksanaan menjadi hal yang sangat penting. Polisi yang bijak adalah polisi yang mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menaati hukum.

Romo Janu menggarisbawahi pesan ini dengan pernyataan, "Cara melindungi bukan dengan melindungi dia yang berbuat salah, tetapi cara melindungi adalah dengan membawa dia untuk melihat kebenaran itu."

Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, berharap agar seluruh anggotanya dapat menerapkan prinsip ini dalam tugas mereka sehari-hari. Dengan bekerja secara bijaksana, polisi dapat menjalankan tugasnya sebagai pelindung masyarakat dengan lebih baik dan adil.

"Kita (Polri) sudah bekerja baik saja, masih ada yang membenci kita, tapi ini menyadarkan kita bahwa, kita masih ada di bumi bukan di surga dan yang kita hadapi adalah manusia bukan malaikat," ujar Kapolres Eliana mengutip khotbah Romo Janu.

Melalui pembinaan rohani ini, Romo Janu dan Kapolres TTU mengingatkan bahwa tugas kepolisian bukan hanya sebatas penegakkan hukum, tetapi juga memberikan pelayanan penuh kasih kepada masyarakat. Ketiga prinsip ini menjadi dasar bagi setiap anggota Polres TTU dalam menjalankan tugas.  

Kapolres Eliana menutup kegiatan dengan mengajak seluruh anggota Polres TTU untuk menjadikan prinsip Bekerja Baik, Bekerja Dengan Hati, dan Bekerja Bijak sebagai pedoman utama dalam menjalankan tugas kepolisian dan mengharapkan agar Polri khususnya Polres TTU semakin dekat dengan masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis, serta menjadi lembaga yang benar-benar dipercaya.